- Home>
- Brand sneakers >
- Brand Sneakers Yang Harus Dikoleksi | Mau tau?
Posted by : Unknown
Rabu, 16 November 2016
1. Nike
Ikon: Nike Air Jordan 1 (1985), Nike Air Force 1 (1982), Nike Air Max (1987)

Dikenal sebagai salah satu brand paling inovatif di dunia, Nike awalnya memulai bisnisnya di tahun ’60-an sebagai distributor untuk salah satu brand sneakers yang juga ikonik, Onitsuka Tiger (kini dikenal dengan nama ‘Asics’). Di tahun 1971, Nike akhirnya meluncurkan linesepatu mereka sendiri dan tampil perdana di pertandingan U.S. Track and Field Trials di Eugene, Oregon, Kanada pada tahun 1972. Sejak saat itu, Nike terus berkembang dan menjadi salah satu ikon di dunia olahraga maupun lifestyle.
2. Adidas
Ikon: Adidas Superstars (1969), Adidas Stan Smith (1965)

Popularitas Adidas mendunia saat kesebelasan Jerman berhasil mengalahkan kesebelasan tangguh asal Hungaria di tahun 1954. Sejak itu, Adidas menjadi salah satu brand yang identik dengan sepak bola. Rahasia yang menjadikan Adidas sebagai brand terpercaya para atlet ternyata sederhana. Sang pemilik tidak sungkan untuk bertemu langsung dengan para atlet, mendengarkan keluh-kesah mereka tentang masalah yang mereka hadapi saat berolahraga, dan terus mengimprovisasi sepatu keluarannya agar bisa memenuhi kebutuhan para atlet.
3. New Balance
Ikon: New Balance 574 (1988), New Balance 990 (1982), New Balance 577 (1989)

Brand ini awalnya menjual produk sepatunya pada polisi dan pemadam kebakaran di tahun ’20-an sebelum akhirnya mulai memproduksi sneakers pertama mereka di tahun 1938 yang ditujukan untuk para pelari. Tiga tahun kemudian, sneakers New Balance mengembangkan fokusnya ke cabang olahraga baseball, tenis, dan tinju. Dengan mengedepankan kualitas dan kenyamanan, New Balance berkembang menjadi salah satu brand sneakers favorit di dunia.
4. Asics
Ikon: Asics Onitsuka Tiger, Asics X-Caliber (1982), Asics Gel Lyte V (1993)

Awalnya, brand asal Jepang yang aslinya bernama Onitsuka ini memproduksi sneakers untuk anak-anak sekolah yang masih tergolong langka di era tahun 1945-an. Terinspirasi dari pepatah “Anima Sana in Corpore Sano” yang berarti “pikiran sehat dalam tubuh yang sehat”, sang pemilik, Kihachiro Onitsuka, termotivasi untuk mengkreasikan sepatu olahraga terbaik untuk menghasilkan generasi muda yang sehat melalui olahraga. Akronim dari kalimat motivasi itu pula yang akhirnya menjadi nama Asics.
5. Puma
Ikon: Puma Tempo 1 (1960), Puma Sky LX (1986), Puma California (1983)

Pendiri Puma, Rudolf Dassler, adalah kakak dari Adi Dassler, yang merupakan pendiri Adidas. Salah satu hal yang membawa Puma semakin identik dengan dunia olahraga adalah saat brand ini berhasil menandatangani kontrak dengan atlet sepak bola legendaris, Pele. Saat ini, Puma juga dikenal sebagai salah satu brand yang selalu menantang aspek fashion dan olahraga melalui berbagai kolaborasinya, termasuk baru-baru ini dengan Rihanna lewat koleksi sneakers bergaya creeper.
6. Diadora
Ikon: Diadora Borg Elite (1976), Diadora Maverick (1987), Diadora N9000

Di tahun ’90-an, Diadora memang lebih dikenal dengan sepatu sepak bolanya. Tapi, beberapa tahun terakhir, brand asal Italia ini menghadirkan kembali seri N9000-nya yang identik dengan para pelari dan sempat populer di tahun ’80-an. Sneakers Diadora N9000 ini direinterpretasikan dengan menggunakan material yang biasa digunakan untuk sepatu lari profesional dengan struktur bagian sol yang original, menjadikan sneakers ini nyaman untuk digunakan.
7. Converse
Ikon: Chuck Taylor All-Stars (1917)

Dari antara brand sneakers lainnya, Converse mungkin termasuk salah satu brand yang cukup tua. Seri Chuck Taylor All-Stars sendiri sudah mulai diproduksi sejak tahun 1917, yang berarti brand Converse sudah berusia 98 tahun! Setelah dipopulerkan oleh tim basket Amerika yang bertanding di Olimpiade tahun 1936, All-Stars seakan-akan didaulat sebagai sepatu ‘wajib’ untuk kalangan atlet basket. Sejak saat itu, Converse All-Stars menjadi sepatu favorit semua orang dan masih menjadi favorit hingga saat ini.
8. Reebok
Ikon: The Pump (1989), Reebok Ex-O-Fit (1983)

Mengambil namanya dari bahasa Afrika yang berarti kijang, Reebok mencuri perhatian publik saat mereka meluncurkan sepatu atletik khusus untuk wanita di tahun 1982. Pada saat itu, belum ada brand sepatu olahraga yang membuat koleksi khusus untuk wanita dan aksi Reebok ini jelas membawa warna baru di dunia industri sneakers. Di tahun 1989, Reebok kembali melakukan gebrakan dengan meluncurkan The Pump. Sepatu yang dibuat khusus untuk para pemain basket ini memiliki kelebihan sebuah ‘pump’ (pompa) pada bagian lidah sepatu, yang berfungsi untuk mengisi udara pada bagian pergelangan kaki sepatu. Layaknya balon, bagian pergelangan kaki ini akan menggembung sehingga sepatu akan pas pada pergelangan kaki dan pemain basket bisa bermain dengan nyaman.
9. Vans
Ikon: Authentic (1966), Caballero (1989), Slip-On (1982)

Uniknya, brand ini mengawali perjalanannya sebagai perusahaan karet di tahun ’60-an dan baru berkembang menjadi brand sepatu di era ’70-an. Saat itu, Vans mulai melakukan pembuatan sepatu custom made yang menarik perhatian anak-anak skateboard dan BMX. Tidak sedikit Vans juga dikenal sebagai brand yang sering melakukan kolaborasi, mulai dari pemain skateboard profesional seperti Tony Alva dan Steve Cabalero, desainer fashion seperti Kenzo atau Marc Jacobs hingga brand Disney.
10. Filling Pieces
Ikon: Era Gaucho (2015), Low Top Transformed (2015)

Mungkin nama Filling Pieces belum se-hype Nike, Adidas atau brandlainnya di atas. Tapi, brand asal Belanda ini termasuk salah satu brandpenting yang muncul seiring berkembangnya sneaker culture beberapa tahun terakhir. Brand ini memproduksi sneakers dengan kualitas mewah dan bereksperimen dengan berbagai tekstur, bahan, dan motif. Hasilnya? Koleksi sneakers stylish yang layak disandingkan dengan koleksi sneakers dari brand ternama lainnya.
